Kelas : 3EA02
BAB
I PENALARAN
A.PENALARAN
Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang
mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut
berpendapat dan mengemukakannya kepada. Kegiatan penalaran dapat bersifat
ilmiah dan non ilmiah. Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan sebagai
penalaran induktif dan deduktif.
1. Penalaran
induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
2. Penalaran
deduktif adalah proses penalaran
untuk menarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
1) Inferensi
(infere) : menarik kesimpulan. Proses untuk menghasilkan informasi dari fakta
yang diketahui.
2) Implikasi
(implicare) : melibat / merangkum. Rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena
sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.
B. EVIDENSI
Semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk
membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan
fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena. Wujud Evidensi evidensi
berbentuk data & informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).
·
Cara Menguji Data
1. Observasi mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut
2. Kesaksian
3. Autoritas
1. Observasi mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut
2. Kesaksian
3. Autoritas
·
Cara Menguji Fakta
Fakta
à adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra
manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan
.
Untuk menguji fakta kita
butuh melakukan 2 kali penilaian.
1.
menentukan
apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin
dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua.
2.
Penilaian
kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi
·
Cara Menguji Autoritas
1. Tidak
mengandung Prasangka
2. Pengalaman
dan Pendidikan Autoritas
3. Kemashuran
dan Prestise
4. Koherensi
dengan Kemajuan
BAB
II SILOGISME DAN ENTIMEN
A. SILOGISME
Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan
dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya. Silogisme termasuk
dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil
simpulan dalam sebuah karangan.
Jenis Silogisme :
1. Silogisme
Kategorial adalah salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.
2. Silogisme Hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor
berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya
berupa proposisi kategoris.
3. Silogisme Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.
B. ENTIMEN
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor
karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar